Pengaruh Islam Masa Modern bagi Indonesia – Kurikulum Merdeka, Kelas 11, PAI, Bab 10, Peradaban Islam pada Masa Modern.
Adanya gerakan pembaruan dalam Islam, khususnya pada masa modern adalah wujud kesadaran umat Islam dari ketertinggalan dari Barat. Padahal, pada masa klasik, Islam mengalami zaman keemasan. Di antara gagasan cendekiawan muslim pada masa tersebut adalah Pan-Islamisme yang digaungkan Jamaludin al-Afghani merupakan cikal bakal dari gerakan kesatuan untuk menentang penjajah.
Begitu juga di Indonesia, hal itu menjadi inspirasi agar di Indonesia dapat terlepas dari penjajah. Setidaknya sejak dibukanya Terusan Suez tahun 1869, setiap tahun ribuan umat Islam Indonesia menunaikan ibadah haji. Pada saat itu, umat Islam tidak hanya menunaikan ibadah haji, tetapi juga belajar dengan ‘ulama di Makkah, seperti K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy’ari.
Setelah belajar dari Makkah, KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyyah dan KH. Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdlatul Ulama. Kedua organisasi tersebut sampai sekarang berpengaruh di Indonesia maupun dunia.
Banyak para haji dan ulama yang melakukan perlawanan terhadap penjajah. Selama di Makkah, menurut Deliar Noer, mereka memperoleh bacaan-bacaan di tempat-tempat pendidikan agama dan turut serta dalam kehidupan dan usaha-usaha Pan-Islamisme. Di antara perang yang dimotori ulama melawan penjajah Belanda adalah Perang Padri di Minangkbau (1821-1837 M.), Perang Diponegoro di Jawa (1825-1830 M.), Perang Banjar di Kalimantan (1854-1864 M.), Perang Jambi (1858-1907 M.), Perang Aceh di Aceh (1873-1904 M.), pemberontakan rakyat di Cilegon Banten (1888 M.), dan lain-lain.
Selain itu, pengaruh yang lain adalah berdirinya beberapa organisasi masyarakat yang berbasis Islam. Di antaranya: Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Al-Jam’iyyah Al-Washliyyah, Persatuan Islam, Mathlaul Anwar, Pergerakan Tarbiyah, Nahdlatul Wathan, Al-Khairat, dan organisasi Islam lainnya. Pembahasan lebih lanjut tentang hal tersebut akan dibahas pada kelas XII.
Kemudian dalam bidang pendidikan Islam, berdiri perguruan tinggi keislaman di Indonesia yang membuka jurusan keagamaan dan umum. Perguruan tinggi Islam yang pertama kali yang berdiri adalah Universitas Islam Indonesia (UII), pada tanggal 20 Februari 1951. Pada perkembangan selanjutnya, khusus Fakultas Agama, diambil oleh pemerintah, yang kemudian berdiri perguruan tinggi baru dengan nama Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) tanggal 26 September 1951 di bawah pengawasan Kementerian Agama.
Dari nama PTAIN kemudian berubah menjadi Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) pada tahun 1960. Untuk menghadapi perubahan zaman, IAIN berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) yang membuka program studi agama dan program studi umum. Kemudian untuk Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) berubah menjadi IAIN.
Itulah materi tentang Kondisi Islam pada Masa Modern. Semoga materi ini dapat membantu Anda dalam belajar, dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Resep Lumpia Semarang ala Tsani S Wismono, Jajanan Premium, Ukuran Jumbo, Isinya Full
Latihan Soal Menerapkan al-Kulliyatu al-Khamsah dalam Kehidupan Sehari-hari
Macam-Macam al-Kulliyatu al-Khamsah
Urutan al-Kulliyatu al-Khamsah
Makna Salat dan Zikir
Latihan Soal Meneladan Nama Dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup
Rangkuman Meneladan Nama Dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup
Novel Perahu Kertas karya Dee Lestari