Khutbah ā Kurikulum Merdeka, Kelas 11, PAI, BAB 4, Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig.
Khutbah
a. Pengertian
Merujuk makna bahasa, ada beberapa pengertian, yakni:
- Kata khutbah ( ā«Ų®Ų·ŲØŲ©ā¬ ), jika berasal dari kata mukhathabah ( ā«Ł خاطبة⬠) berarti āpembicaraanā;
- Jika berasal dari kata āal-khatbuā ( ā«Ų§ŁŲ®Ų·ŲØā¬ ) berarti āperkara besar yang diperbincangkanā; dan
- Khutbah dapat juga bermakna memberi peringatan, pembelajaran atau nasehat dalam kegiatan ibadah.
Sementara, jika ditinjau dari pengertian istilah, khutbah adalah:
- Menyampaikan pesan tentang takwa sesuai dengan perintah Allah Swt. dengan syarat dan rukun tertentu;
- Kegiatan nasihat yang disampaikan kepada kaum muslim dengan syarat dan rukun tertentu yang erat kaitannya dengan sah atau sunnahnya ibadah, sedangkan orang yang melakukan khutbah dikenal dengan istilah khatib.
Umumnya, pelaksanaan khutbah, jika dikaitkan dengan shalat, dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:
- Khutbah yang dilakukan sebelum shalat, misalnya Khutbah Jumāat.
- Khutbah yang dilakukan sesudah shalat, misalnya Khutbah Shalat āIdain (Idul Fitri dan Idul Adha), Shalat Khusuf (Gerhana Bulan) dan Shalat Kusuf (Gerhana Matahari), Shalat Istisqaā (shalat minta hujan), dan khutbah saat Wukuf di Padang Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah).
- Khutbah yang tidak berkaitan dengan shalat, misalnya Khutbah Nikah.
Di antara beragam jenis khutbah, ada hal yang terpenting untuk diketahui, yakni Khutbah Jumāat. Sebab, Khutbah Jumat memerlukan rukun yang harus dipenuhi agar ibadahnya menjadi sah, dan sesuai dengan aturan. Jika, salah satu rukun tidak terpenuhi, maka khutbahnya tidak sah.
Sejalan dengan itu, Khutbah Jumat itu terdiri dari 2 bagian: Khutbah Pertama, dan Khutbah Kedua, yang di antara keduanya dipisahkan dengan duduk di antara dua khutbah.
b. Syarat Khatib
- Islam yang sudah balig dan berakal sehat.
- Mengetahui syarat, rukun, dan sunnah khutbah.
- Suci dari hadats, baik badan maupun pakaian, serta auratnya tertutup.
- Tartil dan fasih saat mengucapkan ayat Al-Qurāan dan Hadis.
- Memiliki akhlak yang baik dan tidak tercela di mata masyarakat.
- Suaranya jelas dan dapat dipahami oleh jamaah.
- Berpenampilan rapi dan sopan.
c. Syarat-syarat dua khutbah
- Khutbah Shalat Jumāat dilaksanakan sesudah masuk waktu Dhuhur. Selesai khutbah, dilanjutkan dengan shalat. Berbeda dengan Khutbah Shalat āIdain, Shalat Khusuf dan Shalat Kusuf, serta Shalat Istisqa yang dilaksanakan setelah selesai shalat.
- Khutbah dilakukan dengan berdiri. Namun, jika tidak mampu, boleh dilakukan dengan duduk.
- Duduk sebentar di antara dua khutbah.
- Suara khutbah harus jelas dan dapat didengar oleh jamaah. Saat sekarang ini, pengurus masjid dapat menggunakan pengeras suara, televisi, atau monitor sehingga jamaah yang berada jauh atau di ruangan lain dapat melihat dan mendengar sang khatib.
- Tertib, yakni dimulai khutbah pertama, dilanjutkan ke khutbah kedua.
Ų¹ŁŁŁ Ų¬ŁŲ§ŲØŁŲ±Ł ŲØŁŁŁ Ų³ŁŁ ŁŲ±ŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ®ŁŲ·ŁŲØŁ ŁŁŲ§Ų¦ŁŁ ŁŲ§ Ų ŁŁŁŁŲ¬ŁŁŁŲ³Ł ŲØŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŲ·ŁŲØŁŲŖŁŁŁŁŁ (Ų±ŁŲ§Ł Ų§ŲŁ ŲÆ)
Artinya:
āDari Jabir bin Samurah sesungguhnya Nabi Saw. berkhutbah dengan berdiri dan beliau duduk di antara dua khutbah.ā (H.R. Ahmad)
Hadits lain menyebutkan:
Ų¹ŁŁŁ Ų¬ŁŲ§ŲØŁŲ±Ł ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§ŁŁ: ŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų„ŁŲ°ŁŲ§ Ų®ŁŲ·ŁŲØŁ Ų§ŲŁŁ ŁŲ±ŁŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁŲ§ ŲµŁŁŁŲŖŁŁŁŲ ŁŁŲ§Ų“ŁŲŖŁŲÆŁŁ ŲŗŁŲ¶ŁŲØŁŁŁŲ ŲŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŲ°ŁŲ±Ł Ų¬ŁŁŁŲ“Ł ŁŁŁŁŁŁŁŁ: ŲµŁŲØŁŁŲŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŲ§ŁŁŁ Ł (Ų±ŁŲ§Ł Ł Ų³ŁŁ )
Artinya:
āDari Jabir bin āAbdullah berkata: Bila Rasulullah Saw. berkhutbah, kedua matanya merah, tinggi suaranya, dan penuh semangat bagai seorang panglima yang memperingatkan datangnya musuh yang menyergap di saat pagi atau sore.ā (H.R. Muslim)
d. Rukun Khutbah
- Membaca Hamdalah pada kedua Khutbah.
- Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
- Berwasiat tentang taqwa kepada diri dan jamaah.
- Membaca satu atau beberapa ayat suci Al-Qurāan pada kedua khutbah. Ayat yang dibaca biasanya disesuaikan dengan topik yang akan disampaikan.
- Berdoa pada khutbah kedua untuk memohon ampunan, kesejahteraan, dan keselamatan bagi kaum muslimin dan muslimat baik di dunia maupun akhirat.
e. Sunnah Khutbah
- Khatib memberi salam pada awal khutbah, dan menghadap ke arah jamaah.
- Khutbah disampaikan di tempat yang lebih tinggi (di atas mimbar).
- Khutbah disampaikan dengan kalimat yang jelas, sistematis dan temanya disesuaikan dengan situasi dan kondisi aktual yang saat itu terjadi.
- Khatib hendaklah memperpendek khutbahnya, jangan terlalu panjang, sebaliknya Shalat Jumāatnya saja yang diperpanjang.
- Khatib disunnahkan membaca Q.S. al-Ikhlas saat duduk di antara dua khutbah.
- Khatib menertibkan rukun-rukun khutbah, yaitu dimulai membaca hamdalah sampai rukun yang terakhir, yakni berdoa untuk kaum muslimin.
f. Adab Shalat Jumāat
1. Menyegerakan berangkat ke masjid lebih awal. Allah Swt. berfirman:
ŁŁ°ŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų§Ł°Ł ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŁŁŲÆŁŁŁ ŁŁŁŲµŁŁŁŁ°ŁŲ©Ł Ł ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŲ¬ŁŁ ŁŲ¹ŁŲ©Ł ŁŁŲ§Ų³ŁŲ¹ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ°Ł Ų°ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ±ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲ¹ŁŪ Ų°Ł°ŁŁŁŁŁ Ł Ų®ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŁŲŖŁŁ Ł ŲŖŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumāat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (Q.S. al-Jumuāah/62: 9)
Hindari hadir sesudah khatib sudah berada di atas mimbar dan sudah berkhutbah, karena jika itu dilakukan, tidak dicatat sebagai orang yang mendapatkan keutamaan mendatangi jumat lebih awal. Sebagaimana Hadis yang diriwayatkan Imam al-Bukhari.
2. Membiasakan mengisi shaf terdepan yang masih kosong, lalu lakukan shalat āTahiyatul Masjidā atau Shalat Qabliah Jumāat sebanyak dua rakaat.
3. Memperbanyak dzikir dan doa, membaca shalawat Nabi Saw. atau membaca Al-Qurāan dengan suara pelan, sebelum khatib naik mimbar.
4. Mendengarkan khutbah dengan seksama. Jangan berbicara, termasuk menegur jamaah lain, apalagi mengantuk atau tidur, akibatnya jumāatnya menjadi sia-sia, termasuk tidak memahami isi khutbah. Sabda Rasulullah Saw.:
Ų£ŁŁŁŁ Ų£ŁŲØŁŲ§ ŁŁŲ±ŁŁŁŲ±ŁŲ©ŁŲ Ų£ŁŲ®ŁŲØŁŲ±ŁŁŁ: Ų£ŁŁŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁ: Ų„ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŁŁŲŖŁ ŁŁŲµŁŲ§ŲŁŲØŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŲ¬ŁŁ ŁŲ¹ŁŲ©Ł: Ų£ŁŁŁŲµŁŲŖŁŲ ŁŁŲ§ŁŁŲ„ŁŁ ŁŲ§Ł Ł ŁŁŲ®ŁŲ·ŁŲØŁ. ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŲŗŁŁŁŲŖŁ (Ų±ŁŲ§Ł Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł)
Artinya:
āSesungguhnya Abu Hurairah menceritakan kepada Saāid bin al-Musayyab: Sesungguhnya Rasulullah Saw bersaba: Apabila engkau berbicara kepada temanmu (saat pelaksanaan) Shalat Jumāat; ādiamlahā padahal imam sedang menyampaikan khutbahnya, maka Jumāatmu sia-sia (meninggalkan adab shalat jumat dan berkurang pahalanya)ā (H.R. al-Bukhari)
g. Praktik Khutbah 1 (Pertama)
Urutan khutbah sebagai berikut.
1. Khatib berdiri di mimbar yang diawali dengan ucapan salam.
2. Khatib duduk kembali saat dikumandangkan adzan.
3. Selesai adzan, khatib berdiri dan membaca rangkaian dari rukun-rukun khutbah secara tertib (berurutan yang dimulai hamdalah, shalawat, dan seterusnya). Adapun contoh teks khutbah sebagai berikut.
Bacaan Hamdalah
Ų§ŁŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ Ų®ŁŁŁŁŁ Ł ŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁ Ł°ŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲ¶Ł
Bacaan Syahadat
Ų£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁ°ŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ ŁŁŲŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŲŖŁ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŲŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŲŖŁŲÆŁŁŁŁŁ
Bacaan Shalawat
Ų§ŁŁŁŁŁ°ŁŁŁ ŁŁ ŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁ°Ł Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁ°Ł Ų§Ł°ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ ŲŖŁŲØŁŲ¹ŁŁŁŁ Ł ŲØŁŲ„ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ Ų„ŁŁŁ°Ł ŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁ
Wasiat Taqwa
Ų£ŁŁ ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ: ŁŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁ ā¦ Ų£ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŲ§Ų²Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁ
Membaca salah satu Ayat Al-Qurāan
ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁ°Ł: ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲ¶ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŲµŁŁŁŁ°ŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁŲ“ŁŲ±ŁŁŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲ¶Ł ŁŁŲ§ŲØŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ§ Ł ŁŁŁ ŁŁŲ¶ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ų°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ«ŁŁŁŲ±ŁŲ§ ŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŲŖŁŁŁŁŁŲŁŁŁŁŁ
4. Materi khutbah, hendaklah disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang aktual atau terkini, yang diperkuat dengan rujukan atau dalil yang kuat, khususnya yang bersumber dari Al-Qurāan dan Hadis.
5. Penutup khutbah 1 (Pertama), contohnya:
ŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ£Ł°ŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁ Ł ŲØŁŁ ŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¢Ł°ŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŲ°ŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲŖŁŁŁŲØŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ Ł ŲŖŁŁŁŲ§ŁŁŲŖŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ Ł Ų£ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ³ŁŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁŁ Ł
h. Praktik Khutbah 2 (Kedua)
1. Selesai khutbah pertama, khatib duduk sebentar (sambil berdoa mohon ampun untuk diri dan kedua orang tua), lalu berdiri untuk khutbah kedua.
2. Khutbah kedua ini, membaca rukun-rukun khutbah mulai dari membaca hamdalah sampai berdoa. Contohnya adalah:
Ų§ŁŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ ŲŁŁ ŁŲÆŁŲ§ ŁŁŲ«ŁŁŁŲ±ŁŲ§ ŁŁŁ ŁŲ§ Ų£ŁŁ ŁŲ±Ł. ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁ°ŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų„ŁŲ±ŁŲŗŁŲ§Ł ŁŲ§ ŁŁŁ ŁŁŁ Ų¬ŁŲŁŲÆŁ ŲØŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲ±ŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŲ„ŁŁŁŲ³Ł ŁŁŲ§ŁŲØŁŲ“ŁŲ±ŁŲ Ų§ŁŁŁŁŁ°ŁŁŁ ŁŁ ŲµŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁ°Ł Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁ°Ł°Ł Ų§Ł°ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁ Ł ŁŲ§ Ų§ŲŖŁŁŲµŁŁŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲøŁŲ±Ł ŁŁŲ£ŁŲ°ŁŁŁ ŲØŁŲ®ŁŲØŁŲ±Ł. Ų£ŁŁ ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ: ŁŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų„ŁŲŖŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§ŲŁŲ“Ł Ł ŁŲ§ŲøŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁ ŁŲ§ ŲØŁŲ·ŁŁŁŲ ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁ ŁŲ±ŁŁŁŁ Ł ŲØŁŲ£ŁŁ ŁŲ±Ł ŲØŁŲÆŁŲ£Ł ŲØŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ Ų ŁŁŲ«ŁŁŁŁ°Ł ŲØŁŁ ŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ ŁŲ³ŁŲØŁŁŲŁŲ©Ł ŲØŁŁŁŲÆŁŲ³ŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲ§ŁŁ°Ł: Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁ ŁŁŁŁŁŲ§ŲµŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ§
3. ā«āŖSetelahā¬ā¬ ā«āŖituā¬ā¬ ā«āŖdiakhiriā¬ā¬ ā«āŖdenganā¬ā¬ ā«āŖmembacaā¬ā¬ ā«āŖdoaā¬ā¬.
4. ā«āŖKalimatā¬ā¬ ā«āŖpenutupā¬ā¬ ā«āŖkhutbahā¬ā¬ ā«āŖkedua,ā¬ā¬ ā«āŖcontohnya:ā¬ā¬
Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŲ Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ„ŁŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŲŖŁŲ§Ų”Ł Ų°ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲØŁ°Ł ŁŁŁŁŁŁŁŁ°Ł Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŁŲ“ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲŗŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§Ų°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§Ų“ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ°Ł ŁŁŲ¹ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ²ŁŲÆŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§Ų³ŁŲ¦ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŁŁŲ¶ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲ·ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł
5. ā«āŖKhatibā¬ā¬ ā«āŖturunā¬ā¬ ā«āŖdariā¬ā¬ ā«āŖmimbar,ā¬ā¬ ā«āŖdanā¬ā¬ ā«āŖbersamaanā¬ā¬ ā«āŖdenganā¬ā¬ ā«āŖitu,ā¬ā¬ ā«āŖmuadzinā¬ā¬ ā«āŖmengumandangkanā¬ā¬ ikamah.ā¬ā¬
i. Persamaan dan Perbedaan Dakwah dan Khutbah
Berikut ini, persamaan dan perbedaan keduanya, yaitu:
Persamaan | Perbedaan |
Sama-sama menyeru manusia untuk menjalani kehidupan yang benar sejalan dengan aturan Allah Swt. | Khutbah terikat oleh syarat dan rukun, sedangkan dakwah tidak memiliki aturan yang baku. |
Keduanya mengajak manusia untuk melaksanakan syariat Islam yang kÄffah (sempurna, lengkap, utuh). | Khutbah tempatnya di masjid atau tempat lain yang memungkinkan, sedangkan dakwah dapat dilakukan di mana saja. |
Keduanya mengingatkan bahwa sukses dan bahagia itu diperoleh dari ketaatan, sebaliknya kegagalan dan terpuruknya hidup diperoleh dari kemaksiatan. | Khutbah Jumāat hanya wajib bagi kaum laki-laki, sedangkan dakwah untuk siapa saja. |
Sama-sama memberi kabar gembira/basyīran (bahagia, sukses, surga) bagi yang bertaqwa, sebaliknya ancaman/nadzīran bagi yang ingkar (gagal, sengsara, neraka). | Khutbah medianya terbatas pada mimbar dan sound system, sedangkan dakwah dapat menggunakan media apa saja. |
Dai tidak terkait dengan shalat, karena itu ia boleh tidak dalam keadaan suci. Sedangkan khatib berkaitan dengan shalat, oleh karena itu, harus dalam keadaan suci dari hadats dan |
Itulah materi tentang Khutbah. Semoga materi ini dapat membantu Anda dalam belajar, dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Hakikat Berharap kepada Allah SWT (Raja’)
Hakikat Mencintai Allah SWT
Latihan Soal Menerapkan al-Kulliyatu al-Khamsah dalam Kehidupan Sehari-hari
Latihan Soal Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia
Rujuk
Talak dan Iddah
Ketentuan Pernikahan
Memilih Pasangan dalam Pernikahan