Hakikat Mencintai Allah SWT
Materi Pelajaran, Pendidikan, Pendidikan Agama Islam

Hakikat Mencintai Allah SWT

Hakikat Mencintai Allah SWT – Kurikulum Merdeka, Kelas 10, PAI, Bab 7, Hakikat Mencintai Allah SWT, Khauf, Raja’, dan Tawakal Kepada-Nya.


Tahukah kalian bahwa perilaku manusia merupakan cerminan dari akidahnya? Jika akidah seseorang itu bagus maka akan baik dan lurus pula perilakunya. Sebaliknya apabila akidah seseorang itu rusak, maka buruk pula perilakunya. Oleh karena itu, akidah dan keimanan harus tertanam dalam diri seseorang sejak dini. Seseorang tak akan mampu mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari tanpa ditopang akidah yang lurus.

Penanaman akidah ini merupakan seruan pertama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. saat mengemban misi kenabian. Akidah merupakan pondasi dan landasan utama dalam membangun peradaban umat Islam. Apabila akidah sudah tertanam dalam diri seseorang maka akan membuahkan sikap dan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari. Hingga ia menjadi manusia agung dengan keberanian, kemuliaan, dan toleran terhadap sesama. Simaklah Q.S. Ibrahim/14: 24-25 berikut ini!

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ (24)

تُؤْتِيْٓ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ (25)

Artinya:

“Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit (24). (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat (25)”. (Q.S. Ibrahim/14: 24-25)

Iman bagaikan pohon yang buahnya tak pernah berhenti, dan setiap saat bisa dipetik untuk dinikmati. Apabila seorang mukmin telah mampu mencerminkan dirinya seperti pohon di atas, maka setiap saat ia selalu beramal saleh. Oleh karena itu di dalam Al-Qur’an banyak ayat tentang iman dan amal saleh. Amal saleh merupakan salah satu buah keimanan dan merupakan dampak positif di antara dampak keimanan seseorang.

Iman terdiri dari 77 cabang, di antaranya cinta kepada Allah Swt., takut kepada Allah Swt., berharap kepada Allah Swt., dan tawakal kepada-Nya. Untuk lebih jelasnya, simaklah uraian materi berikut ini!

Hakikat Mencintai Allah SWT

Cinta adalah perasaan yang suci dan lembut berupa rasa kasih sayang. Perasaan cinta ditandai dengan rasa rindu kepada yang dicintai. Tingkatan cinta tertinggi dan hakiki adalah cinta kepada Allah Swt. Cinta kepada Allah Swt. (mahabbatullah) berarti menempatkan Allah Swt. dalam hati sanubari. Cinta merupakan unsur terpenting dalam ibadah, di samping khauf (takut) dan raja’ (berharap). Ketiganya menjadi perasaan hati yang harus dimiliki setiap mukmin dalam melaksanakan ibadah kepada Allah Swt.

Cinta seseorang kepada Allah tumbuh dari pengaruh akal dan jiwa yang kuat akibat berpikir mendalam terhadap kekuasaan-Nya di langit dan bumi. Cinta ini akan semakin menggelora dengan merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an dan membiasakan diri berzikir dengan nama dan sifat-sifat Allah Swt.

Seseorang tidak akan memperoleh kesempurnaan iman tanpa mengenal keagungan Allah Swt., merasakan kebaikan dan ketulusan Allah, dan mengakui nikmat-nikmat-Nya. Allah Swt. telah menetapkan cinta kepada orang-orang beriman sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. al-Baqarah/2: 165 berikut ini:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ

Artinya:

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)”. (Q.S. al-Baqarah/2: 165)

Ketika cinta seseorang kepada Allah Swt. mengakar kuat dalam jiwanya, maka akan berpengaruh terhadap seluruh kehidupannya. Segala sesuatu akan terasa indah karena adanya rasa cinta kepada Allah Swt. Seseorang yang cinta kepada Allah Swt. akan merasakan manisnya iman, sebagaimana hadis berikut ini.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

Artinya:

“Dari Anas r.a. dari Nabi Saw., beliau bersabda: ‘Ada tiga hal di mana orang yang memilikinya akan merasakan manisnya iman yaitu: mencintai Allah dan rasul-Nya melebihi segala-galanya, mencintai seseorang karena Allah, dan enggan untuk kembali kafir setelah diselamatkan oleh Allah daripadanya sebagaimana enggannya kalau dilemparkan ke dalam api.” (H.R.
Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Saw. telah menyalakan api cinta pada hati para sahabatnya hingga mereka lebih mencintai Allah Swt. daripada mencintai diri sendiri dan keluarganya. Para sahabat Nabi rela mengorbankan jiwa demi cintanya kepada Allah Swt. Cinta kepada Allahlah yang menjadikan para sahabat meninggalkan kenikmatan duniawi demi meraih kebahagiaan di akhirat.

Tanda-Tanda Cinta kepada Allah Swt.

a. Mencintai Rasulullah Saw.

Di antara tanda seseorang mencintai Allah Swt. adalah adanya rasa cinta kepada rasul-Nya. Simaklah Q.S. Ali Imran/3: 31 berikut ini!

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya:

“Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S. Ali Imran/3: 31)

Ayat di atas dipertegas lagi dengan sebuah hadis nabi berikut ini!

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ

Artinya:

“Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Demi dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintai daripada orang tuanya dan anaknya.” (H.R. Bukhari 13)

b. Mencintai Al-Qur’an

Seseorang yang cinta kepada Allah Swt. dan rasul-Nya pasti akan cinta kepada Al-Qur’an. Dengan demikian ia akan selalu membaca dan mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. Al-Quran diturunkan oleh Allah Swt. kepada Rasulullah Saw. melalui malaikat Jibril a.s. Sehingga kecintaan kepada Al-Qur’an akan menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah Saw. sebagai penerima wahyu Allah Swt. Mencintai Rasulullah Saw. berarti pula mencintai sunah-sunahnya.

c. Menjauhi perbuatan dosa

Rasa cinta kepada Allah Swt. akan menjadikan seseorang selalu berusaha untuk menghindari perilaku dosa dan maksiat. Mereka selalu taat kepada perintah-Nya dengan ketaatan yang murni. Perilaku dosa akan menjauhkan hamba dari Tuhannya, sedangkan ketaatan akan mendekatkan diri kepada Tuhannya. Di samping itu, seseorang yang cinta kepada Allah Swt. akan selalu memperbanyak berzikir kepada-Nya. Mereka akan selalu menyebut nama-Nya pada setiap kesempatan. Hatinya bergetar tatkala disebut nama Allah Swt., dan bertambah imannya saat melihat tanda-tanda kebesaran-Nya.

d. Mendahulukan perkara yang dicintai oleh Allah Swt.

Apapun yang dicintai oleh Allah Swt. akan lebih diutamakan oleh seseorang yang mencintai Allah Swt. Mereka tidak mempedulikan lagi kepentingan dan urusan pribadi atau pun keinginannya. Cintanya kepada Allah Swt. mewujudkan pengorbanan yang mengagumkan. Keikhlasan hati orang-orang yang cinta kepada Allah Swt. berbuah amal kebaikan pada seluruh aktivitas kehidupannya. Mereka merasa ringan untuk meninggalkan semua urusan, demi melaksanakan perintah Dzat yang ia cintai.

e. Tak gentar menghadapi hinaan

Kecintaan seseorang kepada Allah Swt. akan menjadikannya semakin teguh dalam mengamalkan ajaran Islam. Ia tak menghiraukan hinaan, cemoohan dan ujaran kebencian dari orang yang benci kepadanya. Kekuatan cinta membuatnya kuat menghadapi berbagai macam hujatan. Inilah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. dalam menghadapi kaum musyrikin. Semua hinaan yang ditujukan kepada Nabi Saw. tak menyurutkan langkah untuk tetap melanjutkan dakwah.

Cara Meningkatkan Cinta kepada Allah Swt.

Ada beberapa cara untuk meningkatkan cinta kepada Allah Swt., di antaranya:

a. Memahami besarnya cinta Allah Swt. kepada hamba-Nya

Untuk meningkatkan rasa cinta kepada Allah Swt. dapat dilakukan dengan cara memahami betapa besarnya cinta Allah Swt. kepada hamba-Nya. Allah Swt. tak pernah berhenti memberikan nikmat kepada seluruh hamba-Nya. Oksigen, sinar matahari, air, tanah, dan sumber daya alam di bumi ini selalu disediakan oleh Allah Swt. bagi hamba-Nya tanpa terkecuali, baik mukmin ataupun tidak. Meskipun manusia berbuat dosa dan maksiat, tetap saja diberi nikmat-nikmat tersebut. Terlebih bagi seorang mukmin, tentu kenikmatan tersebut akan menjadikannya semakin bersyukur kepada-Nya. Hal ini merupakan bukti bahwa Allah Swt. mencintai hamba-Nya.

b. Senantiasa membersihkan hati

Ada segumpal daging pada diri manusia, jika ia baik maka baik pula seluruh jasadnya, sebaliknya jika ia buruk maka buruk pula seluruh jasadnya. Segumpal daging itu adalah hati. Hati akan menjadi bersih jika diisi dengan cinta kepada Allah Swt., melakukan perintah dan menjauhi perintah-Nya. Lebih dari itu, agar hati tetap bersih maka seseorang harus membiasakan diri membaca istigfar dan bertaubat kepada Allah Swt. Karena tak ada yang tahu kapan maut akan menjemput. Dengan selalu mengingat kematian, maka manusia akan terhindar dari sifat rakus terhadap duniawi.

c. Mempelajari ilmu agama secara mendalam

Seseorang yang memahami ilmu agama secara luas dan mendalam akan menjadikannya semakin cinta kepada Allah Swt. Dari cahaya ilmu tersebut terpancar kebesaran dan keagungan Allah Swt. Tumbuh kekaguman kepada pencipta alam semesta berserta isinya. Mereka akan merasa rendah diri di hadapan Allah Swt., lunturlah sifat sombong dan merasa hebat, karena menyadari betapa lemahnya manusia.


Itulah materi tentang Hakikat Mencintai Allah SWT. Semoga materi ini dapat membantu Anda dalam belajar, dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *